Tuesday 19 February 2019

Macam-macam Rumah Adat di Sulawesi Selatan dan Penjelasan Lengkap

Rumah Adat di Sulawesi Selatan - Sulawesi Selatan merupakan salah satu dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia dan ber Ibu Kota Makassar. Di mana Makassar sendiri sudah sangat terkenal dengan label kota maju yang ada di Indonesia Tengah. Ya, ini karena Makassar adalah kota yang sekaligus digunakan sebagai pusat pemerintahan bila melihat pada sejarah panjang Indonesia.

Ada banyak sekali suku yang tinggal di wilayah ini dari mulai Suku Makassar, Toraja, Bugis, Duri, Bone, Mandar hingga Pattinjo. Bahkan masih ada juga suku lain yang memang hanya dalam jumlah kecil tinggal di Sulawesi Selatan.

Sama halnya dengan daerah lain di Indonesia, Sulawesi Selatan juga memiliki adat dan kebudayaannya sendiri. Mulai dari rumah adat Sulawesi Selatan, pakaian adatnya, tariannya, bahasa, suku dan yang lainnya.

Artikel ini akan membahas berbagai macam informasi mengenai Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya yang berhubungan dengan adat dan kebudayaan setempat di lihat dari berbagai macam sudut.

Rumah Adat Sulawesi Selatan

Mayoritas penduduk yang tinggal di daerah Sulawesi Selatan memang bermacam-macam, mereka adalah penduduk asli namun memiliki nama suku yang berbeda. Sehingga jumlah rumah adatnya pun berbeda-beda. Berikut ini adalah daftar rumah adat dari suku berbeda yang ada di Sulawesi Selatan:

Rumah Adat Sulawesi Selatan
Rumah Adat Makassar


Merupakan rumah adat yang ditinggali oleh suku Makassar. Bentuk bangunannya adalah rumah panggung dengan ketinggian mencapai 3 meter dari jarak tanah. Rumah nya di topang oleh beberapa kayu yang berjejer dengan rapih.

Bentuknya persegi empat dan ada tiang penyangganya yang mengarah ke belakang, ada juga 5 tiang penyangga yang mengarah ke bagian samping. Namun bila rumahnya dimiliki oleh seorang bangsawan maka tiang penyangga akan berukuran lebih besar.

Model atap rumahnya mirip dengan pelana kuda dan pada bagian sudutnya terlihat lebih lancip. Dahulu rumah ini terbuat dari alang-alang, rumbia, nipah ataupun bambu. Namun karena perkembangan zaman  atap rumahnya sudah terbuat dari genteng atau seng.

Rumah Adat Bugis

Rumah adat Indonesia dari Sulawesi Selatan yang ditinggali oleh suku Bugis sehingga dikenal dengan nama rumah adat bugis. Desain rumahnya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan rumah Makassar dimana bentuknya menyerupai Rumah Panggung.


Hal menariknya adalah rumah mempunyai 3 bagian, dimana untuk tiap bagiannya mempunyai maknanya masing-masing. Berikut adalah penjelasan mengenai makna tiap bagian rumahnya:

  • Bagian Atas: Bagian atas disebut juga Boting Langiq atau atap rumah yang melambangkan perkawinan di atas langit oleh We Tenriabeng.
  • Bagian Tengah: Disebut juga Ale Kawaq biasa digunakan sebagai tempat tinggal si pemilik rumah. Memiliki makna penggambaran Indonesia atau bumi pertiwi.
  • Bagian Bawah: Disebut juga Buri Liu adalah bagian kolong rumah yang memiliki makna bahwa dunia ada di bawah tanah atau bawah laut. Biasanya tempat akan digunakan untik rumah hewan peliharaan.
Rumah Adat Luwuk

Rumah adat Luwuk atau dikenal juga dengan sebutan rumah adat Langkane. Merupakan sebuah rumah adat yang bahan dasar pembuatannya terbuat dari kayu dengan disangga oleh 88 tiang. Rumah ini kurang populer karena sudah dihancurkan oleh pemerintahan Belanda.

Pakaian Adat Sulawesi Selatan


Banyaknya suku yang tinggal di Sulawesi Selatan tentunya mempengaruhi pada beberapa adat kebudayaan termasuk pada pakaian adat Sulawesi yang semakin beragam bentuknya. Namun yang paling terkenal adalah Baju Bodo.

Baju Bodo merupakan pakaian adat wanita yang berasal dari suku Bugis. Ini adalah pakaian yang sudah mendunia dan terkenal dengan baju tertua di dunia. Bentuknya segi empat dengan lengan pendek pas dibagian siku.

Dulu, pakaian adat ini digunakan para wanita untuk menutup bagian payudaranya. Karena sebelum ada baju bodo, para wanita Bugis masih menggunakan baju tipis yang longgar terbuat dari kain kasa sehingga masih terlihat payudara serta lekukannya.

Sementara itu, warna baju Bodo juga akan menunjukan martabat dan usia seseorang. Beberapa warna yang biasa dipakai:
  • Warna jingga biasa dikenakan oleh perempuan yang berusia 10 tahun
  • Warna merah dan jingga biasa dikenakan oleh gadis yang berusia 10 sampai 14 tahun
  • Warna merah biasa dikenakan oleh perempuan yang berumum 17 sampai 25 tahun
  • Warna putih biasa dipakai oleh pembantu dan juga dukun
  • Warna hijau biasa dipakai oleh para bangsawan
  • Warna ungu biasa dipakai oleh mereka yang sudah menyandang status janda
Sekarang ini baju Bodo sudah banyak dikenakan untuk kegiatan pernikahan atau sebagai cara menyambut tamu pemerintahan yang berkunjung ke Makassar.

Lagu Daerah Sulawesi Selatan

Untuk lagu daerahnya sendiri juga tentunya sangat beragam. Namun ada 6 lagu daerah yang sampai sekarang masih eksis dan sering dinyanyikan. Yaitu:
  • Ammac Ciang
  • Anak Kukang
  • Angin Mamiri
  • Ati Raja
  • Ma Rencong Rencong
  • Pakarena
Tarian Sulawesi Selatan

Tari Kipas merupakan salah satu tarian daerah asal Sulawesi Selatan. Tari ini dikenal juga dengan sebutan tari pakarena. Berasal dari daerah Gowa Sulawesi Selatan. Biasa ditarikan oleh sekelompok perempuan dengan mengenakan pakaian adat.

Disebut tari kipas karena mereka juga memainkan kipas sebagai atribut dari tariannya. Sekarang ini, tari kipas sudah banyak ditampilkan diberbagai acara kedaerahan ataupun hanya untuk hiburan semata. Lebih tepatnya lagi, jumlah perempuan yang akan menari adalah 5 sampai 7 orang.

Tarian akan diiringi dengan music tradisional khas Sulawesi Selatan yaitu gondrong rinci. Alat music yang terdiri dari seruling dan juga gendrang. Untuk pengiring musiknya akan dimainkan oleh 4 sampai 7 orang pria.

Keunikan dari tarian ini adalah dari gerakan dan musiknya. Gerakan tariannya terbilang lebih lembut namun ketukan atau tempo dari musiknya malah lebih cepat. Tapi tari dan music tetap bisa selaras dan terlihat indah.

Bahasa Daerah Sulawesi Selatan

Bahasa daerah tentunya menjadi hal yang harus diketahui. Ini salah satu cara agar Anda bisa berkomunikasi dengan masyarakat setempat menggunakan bahasa mereka. Untuk penggunaan bahasa, Masyarakat Sulawesi Selatan biasa menggunakan bahasa Makassar. Namun selain bahasa Makassar ada juga bahasa lain yang digunakan sesuai dengan sukunya masing-masing. Seperti orang Bugi dan Mandar mereka memiliki bahasanya sendiri.

Sama halnya seperti Rumah Adat Papua atau Rumah adat Sumatera Utara, atau Rumah adat Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan juga mempunyai keunikannya sendiri. Hal inilah yang membuat adat kebudayaan tiap daerah di Indonesia bisa semakin kaya. Terlebih lagi memang di setiap daerahnya pasti akan sangat beragam adat dan kebudayaannya.

Sayang sekali rasanya bila kita tidak mau mengenal lebih dekat salah satu kekayaan bangsa Indonesia. Biarpun bila dalam bentuk fisiknya sudah sedikit lebih jarang untuk ditemukan namun Anda tetap bisa melestarikannya lewat pengetahuan sejarah.

Atau bila mau Anda juga bisa mengelilingi Indonesia lalu mempelajari sejarah langsung dari suku setempat sehingga Anda bisa lebih dekat dengan Indonesia.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Macam-macam Rumah Adat di Sulawesi Selatan dan Penjelasan Lengkap

0 comments:

Post a Comment